Jakarta, 16 November 2024 – Relawan TIK Indonesia berhasil
menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV pada Sabtu, 16 November
2024, yang digelar secara hybrid. Acara ini dihadiri oleh Pengurus Pusat
Relawan TIK periode 2020–2024 serta perwakilan dari 22 Pengurus Wilayah aktif.
Munas menjadi ajang evaluasi kinerja organisasi, penyusunan program kerja
strategis, serta pemilihan Ketua Umum baru untuk masa bakti 2024–2028.
Dalam proses pemilihan Ketua Umum yang dipimpin oleh Samuel Toding sebagai Ketua Sidang Pleno, Hani Purnawanti berhasil meraih dukungan mayoritas dengan 14 suara, unggul 6 suara dari pesaingnya, Eko Prasetya, yang memperoleh 8 suara.
Dalam sambutannya setelah terpilih, Hani Purnawanti menyampaikan rasa syukur dan tekad untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi. "Kepercayaan ini adalah tanggung jawab besar. Saya berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi, memperluas cakupan program literasi digital, dan meningkatkan peran Relawan TIK dalam transformasi digital di Indonesia," ujarnya.
Dalam Sambutannya, Ketua Umum periode 2020 - 2024 Fajar Eri Dianto
menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan organisasi
berbasis teknologi informasi. “Transformasi digital tidak hanya membutuhkan
teknologi, tetapi juga sumber daya manusia yang siap mengelola perubahan. Relawan
TIK harus menjadi motor penggerak yang mampu menjembatani masyarakat dengan
teknologi,” ujar Fajar.
Ia juga mengapresiasi semangat demokrasi dalam Munas kali ini. “Proses pemilihan yang berlangsung lancar menunjukkan kedewasaan organisasi ini dalam mengambil keputusan secara kolektif dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Munas IV ini juga membahas berbagai program strategis yang akan menjadi fokus organisasi ke depan. Beberapa poin prioritas meliputi penguatan literasi digital di daerah tertinggal, pemberdayaan masyarakat melalui teknologi, serta peningkatan kapasitas anggota Relawan TIK di seluruh Indonesia. Dengan terpilihnya Hani Purnawanti, Relawan TIK Indonesia diharapkan mampu semakin memperkokoh perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif.